Minggu, 11 November 2012

5 KALIMAT SILOGISME KATEGORIAL

Nama              : Ayu Maylisa
Kelas               : 3 EB 22
NPM                : 21210248
Mata Kuliah    : Bahasa Indonesia 2 (soft skill)


1. My : Semua Karyawan PT.INDOFOOD masuk kerja
    Mn : Galih adalah Karyawan PT.INDOFOOD
    K    : Jadi Galih harus masuk kerja

2. My : Semua mahasiswa memiliki ijazah SLTA.
    Mn : Maylisa memiliki ijazah SLTA
    K    : Maylsia adalah  mahasiswa

3. My : Semua mahasiswa Gunadarma belajar Bahasa Indonesia
    Mn : Adi Mahasiswa Gunadarma
    K    : Jadi Adi belajar bahasa Indonesia

4. My : Semua wanita cantik
    Mn : Zahra adalah seorang wanita
    K    : Jadi Zahra cantik

5. My : Tidak se ekor ayam pun adalah manusia
    Mn : Semua ayam berkokok
    K    : Jadi manusia tidak berkoko


Kamis, 08 November 2012

Analisa Penalaran Deduktif

Nama   : Ayu Maylisa
NPM     : 21210248
Kelas   : 3 EB 22
 
TUGAS

1.      Penalaran Deduktif
Penalaran Deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.
Contoh : yaitu sebuah sistem generalisasi.
TV adalah barang eletronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi,
VCD Player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi,
Generalisasi : semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi.

2.      Penalaran Deduktif
Penalaran yang bertolak dari sebuah konklusi/kesimpulan yang didapat dari satu atau lebih pernyataan yang lebih umum. Dalam penalaran deduktif terdapat premis. Yaitu proposisi tempat menarik kesimpulan. Penarikan kesimpulan secara deduktif dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Penarikan secara langsung ditarik dari satu premis. Penarikan tidak langsung ditarik dari dua premis.
Premis pertama adalah premis yang bersifat umum sedangkan premis kedua adalah yang bersifat khusus. Jenis penalaran deduksi yang menarik kesimpulan secara tidak langsung yaitu Silogisme Kategorial, Silogisme Hipotesis, Silogisme Alternatif, Entimen.

Silogisme Kategorial : Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.
Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus : Premis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)

Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor. Aturan umum dalam silogisme kategorial sebagaiberikut:
a.       Silogisme harus terdiri atas tiga term yaitu : term mayor, term minor, term penengah.
b.      Silogisme terdiri atas tiga proposisi yaitu premis mayor, premis minor, dan kesimpulan.
c.       Dua premis yang negatif tidak dapat menghasilkan simpulan.
d.      Bila salah satu premisnya negatif, simpulan pasti negatif.
e.       Dari premis yang positif, akan dihasilkan simpulan yang positif.
f.       Dari dua premis yang khusus tidak dapat ditarik satu simpulan.
g.      Bila premisnya khusus, simpulan akan bersifat khusus.
h.      Dari premis mayor khusus dan premis minor negatif tidak dapat ditarik satu simpulan.

Contoh silogisme Kategorial:

> My     : Semua mahasiswa adalah lulusan SLTA
Mn     : Susi adalah mahasiswa
K          : Susi lulusan SLTA
> My     : Tidak ada manusia yang tidak bernafas
Mn     : Andi adalah manusia
K        : Andi bernafas
> My     : Semua siswa SLTA memiliki ijazah SLTP.
Mn     : Yudi tidak memiliki ijazah SLTP
K          : Yudi bukan bukan siswa SLTA